Minggu, 05 Februari 2012

mawar untuk dinda :')

“kring-kring” alarmku pun berbunyi menunjukkan pukul 7 pagi. Aku pun bergegas bangun dan langsung menuju kamar mandi karena hari ini aku ada jadwal kuliah pagi. Pagi itu cuaca tidak cerah seperti biasanya karena langit mendung memang beberapa hari ini cuaca selalu mendung ataupun hujan. Ketika aku menghidupkan handphoneku ternyata banyak pesan yang masuk, aku pun membaca satu persatu, ketika itu cuaca pun sangat mendukung perasaanku pagi ini, aku sangat kaget ketika aku membaca kata demi kata pesan singkat itu, tubuhk pun terasa lemas. Ternyata dion mengalami kecelakaan tadi malam. Foto aku dan dion yang ada di meja belajarku pun tidak sengaja terjatuh tersenggol tanganku dan membuat mamaku kaget dan bergegas menuju kamarku.

Mama pun berusaha menenangkan aku yang pada saat itu menangis, karena mama sudah mengetahui terlebhih dulu tadi malam sehingga mama tidak banyak bertanya apa yang terjadi padaku. Aku pun memutuskan pergi menuju rumah sakit. Sepanjang perjalananku menuju rumah sakit perasaanku bercampur aduk, yang aku inginkan pada saat itu memastikan kondisi dion baik-baik saja.

Sesampainya dirumah sakit aku langsung bertanya kepada perawat disitu dimana kamar dion dan langsung menuju kamar dion. Didepan kamar dion aku bertemu dengan mamanya dan ternyata dion mengalami koma dari tadi malam semenjak kecelakaan itu, tubuhku pun rasanya lemas dan gemetar melihat keadaan dion. Ketika aku berbincang-bincang dengan mamanya dion, tiba-tiba salah seorang teman dion datang, teman nya pun langsung menghampiriku sambil berkata.

“din, ini ada hadiah dari dion, sebenarnya dia ingin memberikannya besok bertepatan hari dimana kalian mengikat sebuah hubungan. Tapi kaiaknya gw harus memberikannya sekarang, karena gw gak tau apa yang bakal terjadi dengan dion setelah ini” jkata rendi teman dion dengan nada suara yang sedikit gemetar.

“kita harus yakin kalo dion itu akan sadar dan tebangun dari komanya, lo gak boleh menyerah untuk selalu mendoakan dion, gw yakin dion itu akan sembuh !” tangisku pun langsung pecah. Mama dion pun langsung memelukku dengan erat untuk menenangkan aku.
Aku pun mencoba membuka  bingkisan kecil yang diberikan dion tenyata isinya kalung dengan liontin yang berinisialkan “DD” aku pun langsung memakai kalung itu sambil memeluk erat bunga yang diberikan dion. Memang aku sangat menyukai bunga mawar tetapi kenapa belakangan ini dion berusaha selalu memberikan aku hadiah bunga mawar karena sepanjang perjalanan hubungan kami dion hanya memberikan aku bunga mawar pada saat ulang tahunku yang ke-18 dan pada saat itu hubungan kami berjalan satu tahun lebih dan besok adalah hari anniversary kami yang ke-3 . ketika aku mengingat dion aku pun langsung mengingat kenangan dion pada masa-masa SMA dulu, dion adalah teman SMA ku. Aku pun tak tahan membendung air mataku yang terus jatuh mengingat keadaan dion diruang ICU .
Langit pun mendung siang itu yang seakan akan merasakan apa yang aku rasakan . aku pun mendekati dion yang terbaring tak sadarkan diri, aku memegang tangan dion sambil meneteskan air mata, aku berusaha berkomunikasi dengan dion walaupun aku tahu tidak ada jawaban dari dion, aku pun terus memegang erat tangan dion, tiba-tiba tangan dion yang aku genggam memberikan respon, jari tangan dion bergerak, aku pun langsung memanggil dokter. Dokter dan perawat pun langsung memeriksa keadaan dion, tetapi ketika itu aku melihat alat pendeteksi jantung dion itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah garis lurus saja, tubuhku pun langsung lemas dan rasanya ingin berteriak. Dokter segera memberikan pertlongan untuk dion.

“maaf semuanya diluar kuasa kami, yang sabar yah” kata dokter. Kata-kata itu semakin membuat dadaku sesak, aku pun langsung menangis sejadi jadinya, aku pun berusaha membangunkan dion, tetapi tidak ada respon apa pun yang diberikan dion. Keluarga dan teman-teman dion pun langsung berdatangan untuk melihat dion, semuanya menagis, melihat dion yang sudah tidak ada di dunia ini lagi.

Beberapa hari lalu adalah hari terakhir dimana aku bertemu dengan dion, perasaan gelisah ku selama ini mungkin adalah pertanda bahwa dion akan meninggalkanku selamanya, mawar dari dion mungkin adalah sebuah kado teakhir yang ingin dion berikan kepadaku. Besok adalah hari dimana kami menjalin hubungan beberapa tahun yang lalu, tetapi sosok dion sudah tidak ada didunia ini. Aku pun masih tidak percaya, bahwa dion yang ada didepanku itu sudah tidak bisa terbangun lagii dari tidurnya, mungkin dion ignin memberikan kenangan yang indah sebelum dia pergi meninggalkanku untuk selamanya.

Hujan pun langsung turun membasahi bumi dengan diiringi suara petir. Aku masih tidak percaya bahwa dion sudah tidak ada lagi, hanya kenangan yang masih tersisa yang ditinggalkan dion untukku. Waktu-waktu yang diberikan dion untukku sudah cukup memberikan kenangan yang tak bisa aku lupakan.
Aku hanya mendoakan dion agar mendapatkan tempat yang layak disisi Allah.

dion goodbye, I hope you're happy in the afterlife, here I still love you even though our worldis different now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar